Selasa, 29 Mei 2012

MELESTARIKAN BUMI DENGAN INFORMASI GEOSPASIAL



Saat ini kita hidup di dunia yang berubah dengan cepat dan dinamis yang disebabkan oleh pertumbuhan penduduk dan kegiatan di dalamnya. Perubahan ini tentunya akan berpengaruh pada lingkungan, sosial dan ekonomi.  Dalam rangka menyelamatkan bumi  dari kerusakan akibat perubahan tersebut, dilakukan dengan melaksanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan dengan cara menyinkronisasikan, mengintegrasikan dan memberi bobot yang sama bagi tiga aspek utama pembangunan yaitu aspek ekonomi,sosial budaya dan lingkungan. Untuk itu diperlukan data dan informasi geospasial yang handal dan dapat dipertanggungjawabkan dalam mengelola Sumber Daya Alam, Sumber Daya Ekonomi, Sumber Daya Sosial dan Sumber Daya Lainnya untuk dimanfaatkan bagi kemakmuran seluruh manusia.
  
Menurut Kepala BIG,Dr. Asep Karsidi,dalam Keynote Speech-nya yang disampaikan dalam Seminar bertema “Save Our Earth” memperingati Hari Bumi di kampus Institut Teknologi Bandung,pada 22 Mei 2012, peran penting penggunaan Informasi Geospasial dalam pelaksanaan pembangunan dan pengambilan keputusan yang berwawasan lingkungan terwujud dengan adanya produk informasi geospasial seperti Peta Indikatif Penundaan Izin Baru (MORATORIUM), Peta Ekoregion Nasional, Peta Kajian Penurunan Tanah Jakarta,Peta Sebaran Lahan Gambut, Peta Sebaran Suhu Permukaan Laut dan Klorofil untuk bidang perikanan dalam mengetahui kesuburan perairan dan untuk mengetahui lokasi gerombolan ikan, Peta Lingkungan Pantai Indonesia (LPI) sebagai Sumber Informasi Darat dan Laut, khususnya wilayah pantai secara simultan dalam satu lembar peta untuk mengoptimalkan perencanaan pembangunan nasional di wilayah pantai/pesisir, misalnya dalam mencari daerah pesisir yang berpotensi untuk budidaya, Pemodelan Spasial Pengaruh Kebijakan Politik terhadap Perubahan Penggunaan Lahan, dan Pemodelan Spasial Dinamis dengan Penambahan Faktor Pembatas : Lingkungan Hidup “EKOREGION”.

Jumat, 25 November 2011

Peta Geologi dan Sumberdaya


informasi pada website ini dikelompokkan kedalam 20 tema yang diharapkan sudah mencerminkan kondisi fisik, sosial budaya dan sumberdaya Indonesia. Kedua puluh tema tersebut dikelompokkan ke dalam 3 tema besar yaitu Fisik dan Lingkungan Alam, Potensi dan Sumberdaya, dan Sejarah, Wilayah, Penduduk dan Budaya.



Lalu untuk mengetahui lebih lanjut tentang Sumberdaya Geologi bisa dilihat disini.

Minggu, 26 Juni 2011

PROSES TERJADINYA GEMPA BUMI DAN UPAYA MITIGASI GEMPA BUMI

PROSES TERJADINYA GEMPA BUMI
DAN UPAYA MITIGASI GEMPA BUMI

MAKALAH




Disusun untuk memenuhi salah satu Tugas
Mata Kuliah Geologi Lingkungan dan Sumberdaya















Oleh :
ENUNG SANTI YUNIA
092170010








PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TASIKMALAYA
2011





ABSTRAK


Gempa bumi merupakan peristiwa alam yang ditandai dengan berguncangnya bumi secara tiba-tiba. Gempa bumi dapat menimbulkan bencana yang cukup parah bagi wilayah-wilayah yang mengalaminya. Gempa bumi yang besar dapat mengguncang tanah permukaan bumi dengan hebat, bahkan retak yang timbul dipermukaan dapat membuat mobil dan motor terperosok kedalamnya. Banyak rumah dan bangunan besar lainnya yang menjadi rusak. Gempa bumi ini berbahaya, apalagi jika terjadi pada malam hari ketika orang-orang sedang tertidur lelap. Tentu saja akan menyebabkan korban jiwa.
Gempa bumi terjadi begitu cepat. Getaran pertama (± 2 menit) dapat menimbulkan kerusakan paling banyak. Gempa bumi yang besar datang tiba-tiba dapat menghancurkan apa saja yang ada dipermukaan bumi ini. Tidak terkecuali bangunan, pepohonan, binatang dan juga manusia.
Gempa bumi terjadi pada retakan dalam kerak bumi yang disebut patahan. Patahan terbentuk karena batuan rapuh dan pecahan yang disebabkan oleh tekanan besar (meregang, menekan, atau memilin) yang mendesaknya tekanan yang timbul didaerah kerak ini disebabkan oleh gerakan perlahan-lahan lempeng-lempeng bumi. Gempa bumi terjadi ketika tekanan telah semakin meningkat didaerah batuan sampai pada tingkat tertentu sehingga terjadi pergerakan mendadak. Pergerakan ini dapat menciptakan patahan baru ketika batuan pecahan pada titik terlemah atau pergerakan menyebabkan batuan menggelincir disepanjang patahan yang ada. Ketika ini terjadi, sejumlah besar energi dilepaskan bersamaan dengan dilepasnya tekanan.